Senin, 14 Agustus 2017

KISAH SEDIH ISTRI SHOLEHAH

Kisah nyata seorang istri yang rela berhenti dari pekerjaan dengan gaji besar demi berbakti kepada suami, mari kita baca :


Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemput ku di masjid ini seusai ashar.
Seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu...

Anty sudah menikah...??
.
Belum mbak, jawabku...
.
Kemudian akhwat itu,bertanya lagi,kenapa...??
.
Hanya bisa ku jawab dengan senyuman...
.
Ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan...
.
Mbak menunggu siapa??, aku mencoba bertanya...
.
Nunggu suami, jawabnya...
.
Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya...
.
Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini...??
.
Sepertinya wanita karir...
.
Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya : Mbak kerja dimana...??
.
Entahlah,keyakinan apa yang meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga...
.
Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi, jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati...
.
Kenapa...?? tanyaku lagi...
.
Dia hanya tersenyum dan menjawab : Karena inilah satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami, jawabnya tegas...
.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya...??
.
Heran, lagi-lagi dia hanya tersenyum...
.
Ukhty, boleh saya cerita sedikit...??
.
Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insha Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat...
.
Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya...
Gaji saya 7juta/bulan...
.
Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari...
.
Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya...
.
Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang...
.
Saya capek sekali ukhty...
.
Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing...
.
Dan parahnya saya juga lagi pusing...
.
Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata : Abi, umi pusing nih, ambil sendirilah...
.
Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya...
.
Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang...
.
Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya...
.
Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci...
.
Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya...
.
Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci...
Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini...??
.
Bukankah abi juga pusing tadi malam...??
.
Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga...
.
Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya...
.
Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi...
.
Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya...
.
Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya...
.
Subhanallah... aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding...
.
Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya...
.
Anty tau berapa gaji suami saya...??
Sangat berbeda jauh dengan gaji saya...
Sekitar 600-700rb/bulan, 10x lipat lebih rendah dari gaji saya...
.
Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya...
.
Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata : Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah, di ambil ya, buat keperluan kita...
.
Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho, begitu katanya...
.
Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu...
.
Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya, lanjutnya...
Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami...
.
Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami...
.
Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara...
.
Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini...
.
Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja...
.
Malah mereka membanding- bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain...
.
Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya...
.
Subhanallah, apa aku bisa seperti dia...??
.
Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan...
.
Kak, kita itu harus memikirkan masa depan...
.
Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak...
Biaya hidup sekarang ini besar...
.
Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan...
.
Nah kakak malah pengen berhenti kerja...
Suami kakak pun penghasilannya kurang...
.
Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah...
.
Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya...
Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini...
.
Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya...
.
Dari 4 orang anak bapak, cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di Bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu...
.
Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat...
.
Anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu...
.
Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu...
.
Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya...
.
Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia...
.
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari...
.
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya...
.
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan...
.
Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan...
.
Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding- bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya...
.
Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya...
.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya...
.
Semoga saya tak lagi membantah perintah suami...
.
Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu...
.
Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu...
.
Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu...
.
Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal...
.
Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya...
.
Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain...
.
Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah...
.
Semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram, ucapnya terakhir sambil tersenyum manis padaku...
.
Dia mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkannku...
..
.
Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda Motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya,Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku...
Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho...
.
Yaa Allah, Sekarang giliran aku yang menangis...
Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku...
Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku...
.
Subhanallah..
Kekeliruan selama ini, Jika orang mengganggap kebahagiaan itu adalan kaya akan Materi, Mobil mewah, Rumah bagus...
.
Tapi sesungguhnya kekayaan sebanarnya itu ada saat kita merasa cukup akan nikmat Allah walaupun tanpa ada materi yang bersifat wah...
Read More

Kamis, 16 Maret 2017

Hukum Takhbib (Menggoda Istri Orang)

Di era digital semua serba mudah untuk melakukan sesuatu yg bernilai ibadah atau pun sebaliknya. Demikian halnya yg marak terjadi saat ini adalah trend selingkuh via medsos.


Berawal dari komunikasi sederhana, dilanjut dengan saling curhat, hingga tertanam cinta karena syahwat. Lebih parah lagi, ketika kejadian itu dialami oleh mereka yang telah berkeluarga. Karena interaksi lawan jenis yang tidak halal, Alloh cabut rasa cintanya terhadap keluarganya, digantikan dengan kehadiran orang baru dalam hatinya. Disadari maupun tidak, sejatinya itu merupakan hukuman bagi orang yang telah bisa menikmati segala yang haram, Alloh hilangkan dari dirinya untuk bisa menikmati sesuatu yang halal.

Dosa Takhbib
Diantara dosa besar yg mungkin jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah dosa takhbib. Menjadi penyebab percerian dan kerusakan rumah tangga. Karena kehadirannya, membuat seorang wanita menjadi benci terhadap suaminya dan meminta untuk berpisah dari suaminya.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits, memberikan ancaman keras untuk pelanggaran semacam ini. Diantaranya,
  1. Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا
”Bukan bagian dariku seseorang yg melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud)
  1. Juga dari Abu Hurairoh rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا
”Siapa yg merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Ahmad)

Dalam penjelasannya tentang bahaya cinta buta, Ibnul Qoyim menjelaskan tentang dosa takhbib,

وقد لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم من فعل ذلك ، وتبرأ منه ، وهو من أكبر الكبائر ، وإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم قد نهى أن يخطب الرجل على خطبة أخيه وأن يستام على سومه : فكيف بمن يسعى بالتفريق بينه وبين امرأته وأمته حتى يتصل بهما
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya. Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya. (al-Jawab al-Kafi, hlm. 154).


Makna Takhbib
Dalam Syarah Sunan Abu Daud Adzim Abadi (w. 1329 H) menjelaskan, takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut kejelekan seorang suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu. (Aunul Ma’bud, 6/159).
Di bagian lain, beliau juga menyebutkan,

مَنْ خَبَّب زوجة امرئ أي خدعها وأفسدها أو حسن إليها الطلاق ليتزوجها أو يزوجها لغيره أو غير ذلك
‘Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang’ maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya. (Aunul Ma’bud, 14/52).
Ad-Dzahabi mendefinisikan takhbib,

إفساد قلب المرأة على زوجها
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (al-Kabair, hal. 209).


Dalam Fatwa Islam, usaha memisahkan wanita dari suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi si wanita untuk menuntut cerai dari suaminya. Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati, menjadi teman curhat terhadap wanita yg sedang ada masalah dengan keluarganya.

وإفساد الزوجة على زوجها ليس فقط بأن تطلب منها الطلاق ، بل إن محاولة ملامسة العواطف والمشاعر ، والتسبب في تعليقها بك أعظم إفساد ، وأشنع مسعى يمكن أن يسعى به بين الناس .
”Merusak hubungan istri dengan suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi dia untuk menggugat cerai. Bahkan semata upaya memberikan empati, belas kasihan, berbagi rasa, dan segala sebab yang membuat si wanita menjadi jatuh cinta kepadamu, merupakan bentuk merusak (keluarga) yang serius, dan usaha paling licik yang mungkin bisa dilakukan seseorang.” (Fatwa Islam)

Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia. Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi rasa. Kan gak ada masalah kalo cuma jadi teman curhat, yang penting gak ada perasaan apa-apa. Kita kan niatnya baik, saling mengingatkan dan menasehati. Saya merasa dekat dengan Alloh semenjak kenal dia, kita saling mengingatkan untuk tahajud, untuk puasa sunah, saya menjadi rajin ibadah karena nasehatnya, hatiku merasa nyaman dan tentram bersamanya, semoga dia menjadi pasanganku di surga…, dan seabreg khayalan kasmaran lainnya.

Ibnul Jauzi menukil nasehat dari Al-Hasan bin Sholeh yg mengatakan,

إن الشيطان ليفتح للعبد تسعة وتسعين بابا من الخير يريد به بابا من الشر
“Sesungguhnya setan membukan 99 pintu kebaikan, untuk menjerumuskan orang ke dalam satu pintu keburukan.” (Talbis Iblis, hlm. 51).

Waspada bagi para lelaki, jangan sampai menerima curhat wanita tentang keluarganya. Bisa jadi ini langkah pembuka Iblis untuk semakin menjerumuskan anda. Terkecuali jika anda seorang ulama, tokoh agama, yang berhak memberikan fatwa dengan ilmunya. Anda bisa menjelaskan halal-haram satu masalah.

Read More

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates Published.. Blogger Templates