Sabtu, 25 Juni 2016

Generasi Muda: Mengkritik Tanpa Memberi Solusi

Suatu hari....
A : Bro, liat nih si ini pengusaha muda usaha sukses hebatt banget ya!
B : HALAH! Pantes aja dia sukses, dia dari anak orang kaya, pasti modal Bapak Emaknya. Gue juga bisa! Ngga keren itu mah.
A : Ngga bro, dia usaha sendiri walaupun orang tuanya kaya. Harus ditiru semangat mandirinya!
B : Sama aja, ngga membanggakan. Dasar orang kaya banyak gaya!



Keesokan harinya...
A : Bro ada nih pengusaha muda sukses banget, dia dari keluarga orang susah tapi berjuang sendiri sampai sukses.
B : Yaelah bro, ngga membanggakan! Ga heranlah, namanya juga orang miskin ya emang udah sewajarnya usaha buat ngerubah nasib. Menurut gw ga keren, biasa! Kalau gw anak orang miskin juga gw pasti gitu
.
A : Lah terus lu kenapa ga berjuang? Dikasih liat contoh yang dari anak orang kaya dibilang begini, dikasih contoh dari anak orang miskin dibilang begitu,
B : Iya soalnya gw dari kelas tengah tengah sih HEHEHE
A : GUNDULMU BANYAK ALESAN!
.
Menyedihkan banyak orang selalu mencari alasan, pembenaran atas ketidak mampuannya. Mereka lebih memilih mencari kesalahan orang lain daripada merubah dirinya sendiri.
.
Kalau memang belum mampu ya katakan belum, dan usaha.
Kalau ada orang yang berhasil ya apresiasi dan berusaha belajar darinya.
.
Menurut saya ini masalah besar generasi muda negeri kita...
Terlalu banyak pengkritik tanpa pemberi solusi.
Terlalu banyak yang suka marah daripada ramah,
Terlalu banyak yang males malesan daripada berkarya.
Read More

Suatu Siang di Sudut Masjid

😢 Tak tahan air mataku menetes 😭 meski sdh berulang2 baca cerita ini...

Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah.
Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.




Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional.
Satu plastik harganya lima ribu rupiah.
Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.

Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku.
Kulihat masih banyak dagangannya. 

Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek.
Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.

Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”

Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :
“Ya Allah terima kasih banyak Nak. Alhamdulillah! Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.”

Si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”
” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.
“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah SWT ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu :
” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK, pak”
Tak terasa air mataku menetes :
“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :
“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapak punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.

Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.
Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”
Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”
“Ya Allah.. Pak…”

Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… 
Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah SWT terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah SWT.

Sahabat ada kalanya seorang anak lebih jujur dari pada orang dewasa, ajarkan lah anak2 kita dari dini , tindakan nyata yg bukan teori semata.
Read More

Rabu, 22 Juni 2016

Musuh utama manusia adalah dirinya sendiri

Musuh utama manusia adalah dirinya sendiri,
Kegagalan utama manusia adalah kesombongannya.



Saat Seorang Muslim berikhtiar dan bisa menghindari dari dosa-dosa, memperbanyak dzikir, istiqfar, taat dan taqwa pada semua Perintah Allah SWT, didunia pun banyak keajaiban yang menghampirinya, apa yang terfikirkan olehnya... 

Selanjutnya Allah SWT yang akan mengambil alih, meski kadang prosesnya panjang dan berliku.
.
Dan yakinlah semua perbuatan akan mendapat balasan DARI ALLAH,

Firman Allah : Kegoncangan (Az-Zalzalah) :7 - 'Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) Nya.' 

Firman Allah : 'Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia (saja) dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat apa yang telah mereka kerjakan di dunia dan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.' (QS. Hud: 15 16) 


"Apa yang dicari dalam kehidupan manusia ?"
Allah Ta’ala berfirman: 'Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat & BERUSAHA ke arah itu dengan SUNGGUH-SUNGGUH sedang ia beriman, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.' (QS Al Israa [17]: 19).
.
Hidup kita telah ditentukan Waktu dan Tempatnya, TAPI manusia tak pernah tahu, kapan dan dimana itu berakhir, sudah seharusnya BERHATI-HATI dari DOSA, InsyaAllah, akan banyak Pertolong dari Allah. "Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan" Subhanallah..!
Read More

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates Published.. Blogger Templates