Rabu, 17 Februari 2016

Tiga Jalur Rel KA Akan Diaktifkan Kembali

SERANG – Kementerian Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Kemenhubkominfo) melalui Pemprov Banten, pemerintah kabupaten/kota, rencananya akan kembali mengaktifkan tiga jalur kereta yang sebelumnya tidak berfungsi. 
 

Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Kementrian Perhubungan, Umiatun Hayati Triastuti, kedatangannya ke Pemprov Banten untuk meminta kepada Pemprov Banten, pemerintah kabupaten/kota, untuk segera melakukan langkah-langkah sosialisasi, rencana reaktivasi tiga jalur kereta api di wilayah Banten Selatan.

“Reaktivasi jalur kereta di Banten Selatan sudah menjadi program strategis pemerintah pusat dan programnya tersebut sudah berjalan tahun ini. Rencananya, Pak Menteri dan Pak Gubernur akan meresmikan stasiun Maja di Kabupaten Lebak pada Juni mendatang,” kata Hayati usai bertemu Gubernur Banten Rano Karno di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.

Ia menilai, sosialisasi ini diperlukan dan membutuhkan bantuan pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi. Alasannya rel tersebut sudah lama tidak aktif, hal itu mengakibatkan banyak bangunan milik warga di atas rel.“Tentunya pemerintah daerah yang bisa melakukan komunikasi dengan masyarakat, terkait bangunan yang berdiri di atas rel,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dishubkominfo Banten Revri Aroes mengatakan, Kementerian Perhubungan akan mengaktifkan kembali tiga jalur kereta api di Provinsi Banten yang telah lama nonaktif. Ketiga jalur tersebut yakni, Rangkasbitung-Labuan, Cilegon-Labuan, Saketi-Malimping.

“Pertemuan tadi (Kemenhubkominfo dan Pemprov Banten-red) sudah melakukan pembahasan, terkait dengan reaktivasi jalur kereta api tiga jalur tersebut. Hasilnya, kami akan melakukan kajian, karena sudah ada masyarakat yang membangun rumah di atas rel kereta itu," kata Revri.

Terkait kendala tersebut, Revri mengaku, kemenhubkominfo menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dan inventarisasi. “Rencana sudah mengarah pada penertiban, namun menunggu koordinasi antar pemerintah daerah dan pusat terlebih dahulu," imbuhnya. (satibi)
 
Read More

Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku

Dalam sholat, banyak sekali orang yang tergesa2 membaca surat al Fatihah agar cepat terselesaikan sholatnya. Namun taukah sahabat, disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita.



Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :
"Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin".
Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim".
Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin".
Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in” .
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdubi ‘alaihim waladh-dhoolin.
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi).

Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat.
Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.”.
(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud dan An-Nas).

Sahabat, bukankah Allah begitu mulia?
Sudahkah kita memuliakan Allah saat kita berhadapan denganNya?
Apakah Allah menerima shalat yang selama ini kita kerjakan?
Apakah kita shalat hanya untuk memenuhi kewajiban?
Atau ridho Allah yg kita tuju?

Sahabat.
Perbaikilah shalat kita. kita saja malu jika tidak mematuhi perintah manusia, maka malulah kita jika kita tidak mematuhi perintahNya.

Perbaikilah akhiratmu, maka Allah akan beri dunia untukmu.
Read More

Minggu, 14 Februari 2016

BERSYURKUR

Masih tentang rasa syukur sebagai sumber kebahagiaan. 
Ada seorang dermawan yang dari atas gedung menebar uang: 

Rp. 5.000,- 
Rp. 10.000,- 
Rp. 20.000,- 
Rp. 50.000,- 
Rp. 100.000,- 



Di bawah gedung berkerumun banyak orang yang sibuk saling berebut memunguti uang yang berserakan "TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.
Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi keatas gedung tersebut dan kali ini beralih menebar krikil-krikil kecil kedalam kerumunan orang dibawah, ada yang terkena di kepala, bahu, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya. Mereka panik dan marah, menengadah keatas berusaha "MENCARI TAHU" darimana sumber dari krikil dijatuhkan?
Itulah sikap dari kebanyakan manusia, saat BERKAH (hal yang menguntungkan) datang, semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu berterima kasih dan mau mengucap syukur.
Namun saat masalah datang, maka semua akan spontan mencari sumber masalah dan biang keroknya serta marah dan menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi.
"Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk ??"
Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sudah satu paket, baik & buruk, senang & susah, semuanya satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Bila suatu ketika anda "kena giliran" menjalani hal-hal buruk dan susah.
Maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur karena hanya itu kuncinya.
Read More

BALIKKAN TANGANMU, JIKA TENGADAH MEMBUATMU TERLUKA

Hujan begitu deras diiringi petir yang menyambar, suara yang memekakkan telinga seakan tak memberikan ruang bagi siapapun meninggikan keberaniannya. Seorang anak muda berbadan kurus termangu di depan sebuah toko obat. Kakinya nampak bergetar menahan kedinginan, mukanya yang sayu nampak gelisah menahan sesuatu. Dia kembali mengingat anaknya yang paling kecil yang sedang terbaring sakit tak berdaya, tadi pagi dokter mengatakan bahwa anaknya terkena typhus.


Kertas resep yang diberikan dokter tak cukup kuat membuat harapan melihat anaknya sembuh menguat. Justru kertas ini yang membuatnya tersiksa lebih dari tiga jam didepan toko obat. Uang-uang receh di genggamannya nampak kumal. Tiga jam yang lalu dia memutuskan untuk mengemis demi tujuh puluh lima ribu uang penebus resep anaknya.
Namun hatinya tetap saja meronta, karena mengemis menurutnya adalah selemah-lemahnya usaha.
“Haruskah aku menyembuhkan anakku dengan mengemis”, gumannya perlahan
Dia mulai membuka pintu toko obat namun ditutupnya kembali. Tarikan nafasnya menjadi berat. Disandarkan tubuh dinginnya ke dinding.
“Harusnya aku tidak mengemis !”, sebuah nada penyesalan keluar kembali dari mulutnya lirih.
Tiba-tiba dilihatnya seorang pria perlente nampak tergopoh-gopoh masuk ke toko obat, setelah meletakkan resep, pria itu duduk sambil mengibas-ibaskan rambutnya yang basah.
Dengan mengumpulkan keberanian anak muda berbadan kurus mendekati sang pria perlente.
“Maaf Pak, saya mau melakukan apa saja yang bapak suruh asal Bapak menebuskan resep obat anak saya”, suara anak muda ini parau namun agak keras. Belum sempat sang pria menjawab anak muda ini kembali berbicara dengan penuh tekanan emosional.
“Tetapi saya tidak mau mengemis Pak, saya harus melakukan sesuatu. Tiga jam saya mengemis dan uang resep anak saya sudah terkumpul, tetapi hati saya terluka karena saya tidak melakukan sesuatu, saya hanya memindahkan duka saya kepada para dermawan. Saya tidak mau Pak, sekali lagi saya tidak mau”, anak muda ini bertutur sampai mengeluarkan air mata, sebuah pertanda pergolakan batin sedang menyelimutinya.
Sang Pria meski terkejut namun mencoba tersenyum, tanpa bicara diambilnya kertas resep ditangan anak muda berbadan kurus, menuju kasir. Setelah lima menit sang pria kembali membawa dua buah tas plastik berisi obat. Satu plastik diulurkan ke anak muda di depannya.
Anak muda itu menolak dan melanjutkan perkataannya, “saya tidak mau mengemis Pak, saya harus melakukan sesuatu untuk Bapak”.
Sang Pria memandangi anak muda kurus didepannya.
“Aku memintamu untuk mengantarkan obat ini kepada anakmu, aku memintamu untuk membalikkan tanganmu karena aku melihat engkau begitu terluka saat tanganmu tengadah. Saat engkau memberikan obat ini tanganmu terbalik. Namun wahai sahabatku, tanganmu yang sedang tengadah sesungguhnya membuat orang lain memiliki kesempatan untuk membalikkan tangannya. Keikhlasan memberi hanya tercipta atas ketulusan menerima. Banyak manusia menjadi sombong atas pemberiannya bahkan kadang dia lupa meminta kepada Tuhannya. Tuhan mengajari kita meminta karena kekuatan kita tak mampu menyelesaikan sendiri semuanya. Mentalitas mandiri bukanlah kesombongan menyelesaikan sendiri semuanya, tetapi lebih kepada berbagi secara seimbang antara keikhlasan memberi dan ketulusan menerima”
Pria itu meletakkan plastik obat di genggaman anak muda di depannya, dan pergi meninggalkan anak muda berbadan kurus yang nampak termangu mencerna pembicaraannya.
Pria itu masuk ke dalam mobil, dari balik kaca mobilnya dia melihat anak muda berbadan kurus berlari menembus pekatnya hujan. Air matanya meleleh, bukan sekedar kekagumannya melihat perjuangan seorang ayah demi anaknya, tetapi sebuah penyesalan terhadap keangkuhannya selama ini dalam memberi.
Dia bergumam perlahan sambil menjalankan mobilnya, “Jangan-jangan kesibukanku membalikkan tanganku adalah sebuah kesombongan yang menghilangkan semua waktuku untuk menengadahkan tanganku kepadaMU”
Read More

Selasa, 09 Februari 2016

Batu Saung, Pantai Berpasir di Tepi Selat Sunda

CINANGKA - Senja belum habis. Ini adalah waktu yang tepat untuk menyaksikan surya tenggelam yang memancarkan cahaya semburat jingga di ufuk barat. Namun sayang, saat itu langit mendung. Hujan tampaknya akan segera turun sehingga indahnya panorama senja di Selat Sunda tak bisa terlihat.


Banten cukup kaya dengan objek wisata pantai yang cocok untuk beburu keindahan sunset, salah satunya adalah Pantai Batu Saung di Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Pada saat cuaca cerah, pantai berpasir ini sangat cocok sebagai tempat menikmati senja tenggelam.

Tak sulit untuk mengunjungi pantai ini. Bisa melewati jalur Cilegon-Anyer-Cinangka atau lewat jalur alternatif Serang-Ciomas-Padarincang-Cinangka. Lokasinya tak jauh dari perempatan Teuneung. Biaya masuknya hampir sama dengan pantai lainnya di kawasan wisata Carita dan Anyer yakni Rp20 ribu untuk sepeda motor dan Rp70 ribu untuk kendaraan roda empat. Bagi yang datang rombongan bisa negosiasi biaya masuk dengan pengelola.

Sambil menunggu waktu datangnya senja, pengunjung bisa berenang, bermain pasir, atau duduk santai di atas batu karang besar yang ada di ujung pantai. Pengunjung juga bisa bermain perahu, banana boat, atau ATV yang disewakan.

Di pinggir pantai ada beberapa saung yang bisa dipakai untuk duduk santai atau untuk makan bersama keluarga. Ada juga beberapa kios yang menjual kudapan atau makanan besar serta oleh-oleh. Sebelum membeli sebaiknya pengunjung bertanya terlebih dahulu harganya. (qizink)

Read More

Minggu, 07 Februari 2016

LELAKI DENGAN 4 ISTERI

Istri ke-1 : Tua dan biasa saja, biasanya tidak diperhatikan.
Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan.
Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup diperhatikan.
Istri ke-4: Sangat cakep, sangat diperhatikan dan disanjung-sanjung serta diutamakan!

Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki (suami) tersebut mau meninggal, lalu dipanggilah 4 (empat) orang istrinya.

Dipanggilah istri ke-4 yang paling cakep dan ditanya, “Maukah ikut menemaniku ke alam kubur ?”
Si istri menjawab., “Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut denganmu.”

Saat dipanggil istri ke-3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab, “Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka.”

Kemudian dipanggil istri ke-2 dan ditanya hal yang sama, maka dia pun menjawab, “Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal.”

Si Suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian.

Lalu dipanggil lah istri ke-1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya, “Saya akan menemani ke manapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu…”


 Mau tahu apa dan siapa istri ke-1 sampai ke-4 itu?

* Istri ke-4 adalah “harta dan kekayaan”. Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.

* Istri ke-3 adalah “teman-teman” kita. Mereka hanya akan mengantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

* Istri ke-2 adalah keluarga, famili, saudara dan teman dekat kita.
Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan, dan akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.

* Istri ke-1 adalah “tindakan dan perbuatan” kita selama hidup di dunia. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Berbuatlah banyak2 kebaikan, kebajikan selama kita masih hidup di dunia ini, dalam sisa hidup, selagi waktu masih ada...
Read More

Jumat, 05 Februari 2016

Ancaman Bidadari Surga Kepada istri yang Sakiti Hati Suami

Fenomena suami takut istri bukan sebuah hal baru dalam kehidupan berumah tangga. Dengan berbagai alasan, biasanya para suami memilih mengalah sehingga istri terlihat lebih mendominasi. Tidak heran jika istri dengan tipe ini akan mudah meluapkan amarah dihadapan suaminya.

Tidak jarang hal ini membuat suami sedih karena merasa tersakiti hatinya atas perilaku istrinya tersebut. Sebagai istri, anda harusnya lebih hati-hati dalam hal ini. Terlebih jika suami adalah orang yang saleh dan taat beribadah kepada Allah SWT.

Pasalnya selain mendapat dosa karena durhaka terhadap suami, anda juga akan mendapat ancaman dari para bidadari di surga. Ancaman para bidadari ini pastinya membuat istri berpikir ulang ketika akan menyakiti hati suaminya. Seperti apa ancaman tersebut? Berikut ulasannya.

Allah SWT menceritakan dalam Alquran bagaimana indahnya kehidupan di dalam surga serta berbagai kenikmatan yang akan didapatkan yang akan didapatkan ketika berada di dalamnya. Kenikmatan surga tersebut diantaranya dihiasai dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, berbagaimacam buah-buahan kesukaan manusia, kebun yang indah, istana megah yang terbuat dari emas dan mutiara, tempat tidur, permadani dan bantal dari emas dan permata.

Allah SWT juga menjelaskan tentang bidadari cantik yang dipersiapkan menjadi istri para kaum adam yang berada di surga. Dijelaskan oleh Rasulullah SAW bahwa kecantikan bidadari surga ini lebih baik dari dunia dan seisinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keberadaan bidadari surga juga dijelaskan dalam Ash Shaaffaat, 40-49 : “Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-rang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di atas tahta tahta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamer dari sungai yang mengalir. Warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang orang yang minum. Tidak ada dalam khamer itu al kohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Disisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. (QS : Ash Shaaffaat, 40-49).

Sebelum kiamat para bidadari surga menunggu suaminya dari kalangan pria di dunia yang melalukan kebajikan dan amal saleh. Semasa menunggu ini, para bidadari surga akan mendoakan calon suaminya.


Dari Ikrimah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya para bidadari itu jumlahnya lebih banyak dari kalian (kaum wanita), mereka berdo’a untuk suami mereka, ” Ya Allah bantulah dia dalam menegakkan agamaMu, dan terimalah ia untuk selalu taat padaMu, dan sampaikanlah ia pada kami dengan kekuatanMu, wahai zat yang menyayangi orang yang berkasih sayang.”

Selain berdoa untuk suaminya, para bidadari surga juga mendoakan istri yang ada di dunia dari calon suaminya di surga ini. Namun doa tersebut diperuntukan bagi para istri yang menyakiti hati para suaminya yang taat beribadah kepada Allah. Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata: “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ibnu Majah no. 2014. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Hadist ini menjadi nasihat bagi para wanita, bahwa hendaklah menjaga hubungan yang baik kepada suami. Untuk itu, janganlah sesekali melukai dan menyakiti hati suami. Karena Allah SWT bisa saja mengabulkan doa para bidadari surga ini.

Sumber: wiwik setyawati
Read More

Trip: Wisata Ke Kebun Buah Naga

CILEGON –  Kota Cilegon terkenal dengan Kota Industri, namun ternyata di kota kecil itu masih menyisakan perkebunan eksotik, salah satunya Perkebunan Buah Naga yang saat ini ramai dikunjungi warga sekitar.




Berada di Lingkungan Perigi, Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Taman Buah Naga itu dijaga dengan baik di sebuah kawasan bernama Waras Farm. Di lokasi wilayah pegunungan itu tanaman serupa pohon kaktus itu tumbuh subur diatas perbukitan.

Warga bebas masuk ke lokasi tanpa dipungut bayaran. Warga juga bebas berfoto dengan buah berwarna merah itu. Warga hanya dikenakan biaya jika memetik Buah Naga dengan dibandrol sekitar Rp 30.000 per kilogramnya.

Pada Minggu (27/12) siang, Banten Raya berkunjung ke lokasi Perkebunan Buah Naga tersebut. Untuk menuju lokasi memang perlu dibutuhkan perjuangan ekstra. Ini dikarenakan untuk sampai ke tempat tujuan diperlukan niatan yang kuat. Sebab harus melewati jalan yang berliku dan menanjak.

Meski jalan sudah teraspal, namun diharapkan dalam berkendara diperlukan kehati-hatian karena di wilayah sekitar banyak terdapat curam akibat galian C eksploitasi lahan, ditambah jalan yang cukup sempit yang hanya muat satu kendaraan roda empat saja. Namun begitu, ketika sampai di lokasi kita akan dimanjakan dengan suasana perbukitan yang cukup asri. Pepohonan masih tampak hijau.

Berkunjung ke Taman Buah Naga itu juga tidak perlu khawatir kelaparan atau kepanasan, ini dikarenakan di lokasi sekitar terdapat saung yang sudah disediakan pengelola dengan menyediakan berbagai makanan yang siap disajikan kepada para pengunjung dengan harga tak merogoh kocek terlalu dalam.

Namun cukup disesalkan, pada saat Banten Raya berkunjung pengelola baru saja panen Buah Naga. Sehingga buah yang biasa digunakan untuk minuman segar itu hanya tersedia sedikit. Namun begitu pengunjung tetap datang untuk menikmati suasana asri di wilayah sekitar, baik hanya sekedar mencari udara segar atau hanya untuk foto-foto.

Adalah Sutrisno (35) pengelola Waras Farm. Dia menceritakan, awalnya Buah Naga yang ditanam di wilayah perkebunannya hanya sebatas uji coba apakah tanaman Buah Naga cocok ditanam di wilayah Cilegon. Namun ternyata buah tersebut tumbuh subur dan bahkan berbuah lebih cepat. Melihat pertumbuhan yang cukup baik, akhirnya pengelola mengembangbiakannya.

Saat ini, Buah Naga yang ditanam di wilayah sekitar terdapat lebih dari 1.000 batang. “Kita juga awalnya tidak menyangka kalau Buah Naga ini bisa berkembang dengan baik. Biasanya kan tanaman akan sulit tumbuh bila iklimnya berbeda. Ternyata setelah kita coba Buah Naga cocok ditanam disini,” paparnya.

Dia mengaku cukup senang warga antusias menyambut Taman Buah Naga tersebut. Ini dikarenakan biasanya Buah Naga cukup sulit didapatkan. Sebab hanya ditanam di daerah tertentu saja. Saat ini, kata dia, Waras Farm juga bukan hanya sebagai penghasilan tanaman Buah Naga, namun menjadi tempat pembelajaran budi daya tanaman bagi para pelajar.

“Banyak dari pihak sekolah melakukan ujian praktek di sini, mulai dari PAUD (pendidikan usia dini) hingga SMA. Kita juga sudah melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah dengan biaya yang sangat ringan. Kami juga membagikan bibit buah naga untuk ditanam di wilayah sekolah atau pekarangan rumah setelah melakukan ujian praktek,” paparnya.

Sementara itu, Laura Irawati salah seorang pengunjung mengaku penasaran ketika mendengar ada kebun Buah Naga di Cilegon. Akhirnya dia mencari tahu informasi tersebut dan ternyata benar. “Saya terus terang baru tahu dari teman-teman tentang kebun buah di Cikerai Cilegon. Dan ternyata memang benar, banyak buah naga yang bisa dipetik langsung oleh pengunjung yang datang.

Selain buah naga, ada sawo, cabai, pepaya, terong bahkan pohon pucuk merah yang bisa dibeli. Tapi yang paling dominan memang buah naga dan anak-anak excited sekali memetiknya meski udara sangat panas tadi. Tempat seperti ini sangat diperlukan di Cilegon,” ujarnya. (USMAN TEMPOSO)

Sumber: http://www.bantenraya.com
Read More

Trip: Cukup Bayar Rp 2.000 untuk Menikmati Keindahan Kota Cilegon

CILEGON - Kalau di Lombok ada Gunung Rinjani, Malang ada Gunung Mahameru dan Bromo, bagaimana Cilegon? Ternyata Cilegon juga tak kalah soal wisata alam. Hal itu dibuktikan dengan keindahan Watulawang yang berada di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol.



Bagi yang suka travel atau hiking mungkin sudah tidak asing lagi dengan wisata alam Gunung Watulawang. Namun bagi yang mungkin belum pernah mencobanya, Gunung Watulawang mungkin bisa menjadi referensi wisata akhir pekan pilihan bersama rekan atau keluarga. Namun barang tentu harus menyiapkan stamina yang cukup untuk mendakinya.

Namun jangan khawatir, saat ini warga sekitar sudah menyiapkan jalan setapak yang muat untuk kendaraan roda dua jika anda tidak ingin mengeluarkan tenaga banyak. Jadi pagi para traveler bisa menggunakan kendaraan roda dua hingga sampai sekitar lokasi. Cukup bayar Rp 2.000 saja untuk biaya parkir. Jadi kendaraan yang kita bawa dijamin aman.

Gunung Watulawang, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Menurut cerita masyarakat sekitar, konon Watulawang merupakan sebuah batu yang membelah dua wilayah dan Batu tersebut membelah dua gunung, yakni Gunung Batur dan Gunung Gede yang merupakan perbatasan antara Merak dan Bojonegara, atau tepatnya terletak di Gunung Pengobelan, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.

Konon nama Batu Lawang diambil dari batu yang sangat besar dan membelah dua gunung tersebut yang kemudian dijadikan pintu atau dalam bahasa sekitar disebut lawang. Terlepas dari mitosnya, Watulawang memang menyimpan wisata alam nan eksotis. Dari atas gunung kita bisa melihat pemandangan Kota Serang, Cilegon, Merak dan sekitarnya.

Erwin Suganda, warga Kecamatan Grogol mengaku, dirinya sering berkunjung ke Gunung Watulawang. Menurutnya, Gunung Watulawang sangat bagus dan memiliki wisata alam yang menarik. Hal itu juga didukung dengan pemandangan alam yang memanjakan mata. "Menurut saya sih bagus banget. Dari atas gunung itu kita bisa liat pemandangan Kota Cilegon, lebih bagus lagi kesananya waktu sore hari karena bisa lihat langsung terbenamnya matahari," katanya kepada Banten Raya, Kamis (27/1).

Namun demikian, ternyata wisata gunung tersebut kurang mendapatkan perhatian pemerintah. Warga juga melakukan gotong royong untuk membuat akses jalan. "Kalau soal perhatian dari pemerintah saya kurang tahu, tapi saya sempat ngobrol dengan warga sekitar kalau masyarakat dan para pemuda setempat melaksanakan gotong royong untuk membuat akses jalan menuju gunung Watulawang," jelasnya.

Erwin mengaku, cukup miris melihat kondisi Watulawang. Ini dikarenakan kondisinya kurang terawat. "Kondisinya sedikit kurang terawat karena terdapat gubuk yang sudah rubuh dan itu belum diperbaiki karena terkendala biaya dan juga terdapat sedikit sampah," terangnya.

Menurutnya, Watulang bisa menjadi tempat wisata pilihan karena menyediakan pemadangan yang menarik. Selain itu bianyanya juga sangat murah. "Cuma bayar Rp 2.000 saja. Itupun untuk parkir kendaraan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cilegon Buchori mengatakan, pihaknya juga mempunyai niatan untuk mengembangkan Watulawang. Namun demikian pihaknya terkndala dengan lahan. Ini dikarenakan lahan tempat wisata itu merupakan milik warga sekitar. "Jadi kalau ingin mengembangkan secara total harus dibeli lahannya. Namun kan terkendala biaya. Kalau lahan ini tidak dibeli nanti lahannya ditanami kacang atau tanaman lainnya," ujarnya.

Dikatakan Buchori, sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pernah melakukan penataan dengan membuat saung di Watulawang. Namun ternyata saung tersebut kurang mendapatkan restu dari warga sekitar. "Bahkan akhirnya ada sempat saungnya di bakar. Banyak kendala dalam pengembangan wisata ini. Jadi investor sulit masuk ke wisata Watulawang ini," katanya. (USMAN TEMPOSO)

Read More

Rabu, 03 Februari 2016

Trip: Hawanya Dingin, Suasana Mirip Seperti Puncak

LEBAK - Belum banyak yang tahu, bila di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, terdapat perkebunan teh yang cukup luas.Sejak satu bulan belakangan ini, Bupati Iti Octavia Jayabaya, serta sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Lebak, kerap membicarakan perkebunan teh di Kampung Cikuya, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber.





Kepada para wartawan, Bupati Iti Octavia kerap bercerita tentang keindahan suasana pemandangan perkebunan teh tersebut. Karena didorong rasa penasaran cerita dari Bupati, maka pekan lalu, Banten Raya menuju Cibeber untuk melihat langsung perkebunan teh tersebut. 

Setibanya di lokasi, tepatnya di Kampung Cikuya, Desa Hegarmanah, ternyata benar apa yang diceritakan Bupati Iti Octavia Jayabaya. Di Cikuya ada 120 hektar perkebunan teh yang ditanam oleh pengusaha dari luar Lebak. 

Dari 120 hektar tersebut, baru 40 hektar yang sudah mulai bisa dipetik. Selain menguntungkan bagi pajak daerah, keberadaan perkebunan teh yang pertama di Lebak ini pun, menguntungkan masyarakat sekitar Desa Hegarmanah. Mengapa demikian? karena tenaga kerja yang diberdayakan, sebagian besar menggunakan masyarakat setempat. 

Yang lebih menakjubkan lagi, suasana perkebunan teh di Kampung Cikuya, nyaris mirip dengan suasana perkebunan teh di Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Selain hawanya sangat dingin, udara disekitar lokasi perkebunan teh itupun sangat bersih.

“Dulu, sebelum dilirik investor perkebunan teh, lahan diperbukitan di kampung kami ini, merupakan lahan yang tidak produktif. Namun setelah disulap menjadi perkebunan teh, maka tidak hanya mendukung perekonomian rakyat melalui tenaga kerjanya, tetapi menjadikan Cikuya memiliki daerah wisata perkebunan teh,” kata Sarman, warga Kampung Cikuya.

Mengingat baru 40 hektar yang digunakan untuk penanaman teh, maka secara bertahap, lahan seluas 120 hektar yang masih tersisa tentu akan terus berkembang menjadi lahan perkebunan teh yang baru. Dengan semakin luas jumlah perkebunan tehnya, tentu pemkab berharap akan semakin banyak pula tenaga kerja yang akan terserap. 

Karena suasananya nyaris menyerupai perkebunan teh di Puncak, Cianjur, maka pemkab pun berharap, suatu saat nanti, perkebunan teh di Cibeber, menjadi lokasi wisata, yang mampu membawa daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lebak, maupun masyarakat dari luar Banten untuk mengunjunginya. 

“Belum lama inipun, saya bersama Ibu Bupati dan rekan-rekan pejabat pemkab, datang langsung ke perkebunan teh. Harus kami akui, keberadaannya tidak jauh berbeda dengan perkebunan teh di Puncak, Cianjur. Selain itu, pemkab tentu bangga, karena perusahaan perkebunan teh tersebut menggunakan tenaga kerja lokal,” kata Asda II Pemkab Lebak Budi Santoso. (Hudaya Meidana)

Read More

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates Published.. Blogger Templates