Jumat, 08 Januari 2016

Trip: Curug Manjangan; Indah, Namun Belum Populer

BAROS - Nama Curug Manjangan mungkin masih asing karena belum dikenal luas oleh masyarakat. Padahal keberadaan Curug Manjangan sebetulnya hanya berjarak tiga kilometer dari Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), tepatnya berada di Kampung Curug Manjangan, Desa Taman Sari, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.



 Dari segi panorama tidak kalah indah dengan curug-curug lain. Karena pengunjung disuguhi panorama terjunan air setinggi enam meter berada di lembah kaki Gunung Karang yang terlihat sangat indah. Di puncak terjunan air terdapat sebuah batu besar secara alami membentuk dua aliran sungai kecil. Keindahan bertambah di saat aliran air melewati batu berundak-undak yang membuat tetesan air menyejukan pandangan mata.

Untuk menuju curug dapat ditempuh dengan menaiki kendaraan umum jurusan Serang-Pandeglang maupun pribadi sekitar 15 menit dari KP3B dan lima menit dari kantor Kecamatan Baros. Setelah datang ke lokasi akan ada warga yang bersedia mengantarkan secara sukarela karena sementara ini tidak tersedia retribusi tiket masuk maupun parkir kendaraan.

Badriah, salah seorang warga Kampung Curug Manjangan mengaku tidak mengetahui sejarah curug. “Asal-usul sejarah nama Curug Manjangan  tidak ada orang yang mengetahui secara pasti. Warga sini hanya bisa menduga-duga kalau waktu zaman dulu banyak manjangan hidup di sekitar curug,” kata Badriah, warga Kampung Curug Manjangan, Desa Taman Sari, Kecamatan Baros, Senin (2/3).

Menurut Badriah, keberadaan Curug Manjangan belum sepupuler dengan curug lain yang sudah dikenal masyarakat secara luas. Sementara ini baru populer di kalangan warga sekitar.“Seiring berjalan waktu kini perlahan mulai dikenal warga dari luar kampung berkat warga sini yang bercerita dari mulut ke mulut. Alhamdulilah setiap pekan ada saja pengunjung yang sengaja datang main untuk mandi maupun sekadar berselfe ria,” katanya.

Dikatakan Badriah, kedatangan pengunjung ini belum lah signifikan jumlahnya. Karena baru sekitar puluhan orang saja. “Tetapi sekalipun sedikit membawa keberkahan tersendiri bagi warga sini. Khususnya bagi warga yang buka warung menjadi lebih ramai dari hari biasa,” katanya.

Sukemi, warga lain menambahkan pengunjung yang bermain ke curug didominasi remaja. “Kebanyakan anak-anak sekolah. Mereka biasanya menjelang akhir pekan setelah pulang sekolah menyempatkan diri mengunjungi curug,” katanya.

Curug Manjangan ramai dikunjungi ketika cuaca sedang cerah. Kalau sedang musim hujan seperti sekarang ini akan terlihat sepi.“Sebab akses jalan masih alami berupa tanah. Untuk sampai ke Curug harus menuruni jalanan terjal sehingga kalau hujan licin, kalau tidak berhati-hati bisa terjatuh akibat terpeleset,” katanya.(PURNAMA)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates Published.. Blogger Templates
s
u
l
P
n
o
c
I
n
e
t
n
a
g
n
a
j
a
M